Cara menghitung BEP Otomatis di Excel

Rumus Cara Menghitung BEP Break Event Point Otomatis Di Excel Spreadsheets

Break event point atau BEP adalah titik dimana kondisi perusahaan tidak laba atau tidak rugi, ini dapat dilakukan dengan perhitungan di Spreadsheets , dengan mengetahui BEP perusahaan dapat mengetahui dan menghitung laba yang di dapatkan apabila perushaan menciptakan pendaptan melebihi batas BEP, Untung dan rugi merupakan hal yang wajar dalam berbisnis. Sebuah perusahaan bisa dikatakan untung jika pendapatan melebihi dari modal yang dikeluarkan, namun sebaliknya perusahaan bisa dikatakan rugi jika pendapatan tidak dapat menutup modal yang dikeluarkan. Nah, bagaimana jika perusahaan tidak mengalami untung atau rugi? Itulah yang disebut dengan titik impas atau break even point.
Break even point atau BEP merupakan kondisi ketika pendapatan sebuah perusahaan sama dengan modal yang keluarkan. Akuntansi menyebut BEP sebagai titik impas, karena perusahaan tidak mengalami untung maupun rugi. Modal yang dikeluarkan untuk biaya operasional sama jumlahnya dengan pendapatan yang diterima. Keberadaan BEP menjadi penting karena perusahaan dapat mengetahui prediksi keuangannya untuk periode selanjutnya.

Pengertian Break Even Point (BEP)

Break Even Point (BEP) adalah titik dimana pendapatan sama dengan modal biaya yang dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan.
Total keuntungan dan kerugian ada pada posisi 0 (nol).
Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel.
Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka artinya perusahaan menderita kerugian.
Sebaliknya, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di keluarkan, maka perusahaan tersebut akan memperoleh keuntungan.
Break Even Point (BEP) sangat penting bagi sebuah perusahaan karena dapat membantu Anda dalam membuat keputusan, seperti contoh apakah Anda perlu menaikkan harga produk atau mengurangi biaya operasional.
Selain itu, informasi ini juga sering digunakan oleh para pelaku saham.
Kalkulasi saham yang dibuat dengan menggunakan metode Break Even Point (BEP) saat seseorang melakukan kegiatan jual beli saham dapat menganalisa kapan saat yang tepat untuk membeli dan kapan harus menjual .
Dalam ilmu ekonomi dan bisnis, break even point atau BEP adalah istilah yang tentu sudah tak asing lagi. BEP adalah seringkali jadi tolak ukur seseorang untuk berinvestasi maupun memulai bisnis. Di Tanah Air, BEP seringkali disebut dengan titik impas. Istilah populer lainnya dari BEP adalah balik modal, meskipun dalam akuntansi, balik modal sebenarnya diartikan dengan istilah return of investment. Dikutip dari Bankrate, BEP adalah titik impas yang mengacu pada jumlah pendapatan yang harus diperlukan untuk menutup total biaya yang sudah dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu, baik biaya tetap maupun biaya variabel. BEP dianggap sebagai titik ketika pendapatan sudah sama persis dengan perkiraan total biaya, di mana kerugian perusahaan berakhir dan perusahaan tinggal mengumpulkan keuntungan.

Komponen dalam Perhitungan Break Even Point (BEP)

Sebelum Anda menghitung nilai Break Even Point (BEP), baik itu dalam unit produksi atau Rupiah, terlebih dahulu Anda harus memahami komponen penting di dalamnya:
Biaya Tetap (Fixed Cost), baik ketika perusahaan sedang berproduksi maupun tidak berproduksi.
Biaya Variable (Variabel Cost), Komponen ini bersifat dinamis dan bergantung pada tingkat volume produksinya. Jika produksi meningkat, maka biaya variabel juga akan meningkat.
Harga Jual (Selling Price), harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi.
Pendapatan (Revenue), merupakan jumlah pemasukan yang diterima oleh penjual barang.
Laba (Profit) , merupakan sisa penghasilan setelah dikurangi biaya tetap dan biaya variable.

Cara Menghitung BEP titik impas

Cara menghitung BEP atau cara mencari BEP harus dihitung dari empat komponen yang meliputi : 
Biaya tetap (fix cost) yakni biaya yang harus tetap dikeluarkan perusahaan meskipun jumlah produksi berubah contohnyanya biaya gaji karyawan tetap, biaya sewa tempat, biaya penyusutan, bunga bank, dan sebagainya. 
Biaya variabel (variabel cost) biaya yang besarannya proporsional sesuai dengan volume produksi misalnya biaya upah lembur, biaya bahan baku, BBM, dan sebagainya. 
Pendapatan (revenue) total dari uang yang diterima dari hasil penjualan. 
Laba (profit) adalah selisih antara total penghasilan dikurangi dengan biaya tetap dan biaya variabel. 
Dalam perhitungan akuntansi BEP adalah digunakan untuk menemukan persamaan di mana biaya yang dikeluarkan untuk produksi barang sesuai dengan pendapatan yang didapat dalam satu periode.

Cara menghitung BEP Quantity dalam Unit = Biaya Tetap / (Harga Jual - Biaya Variabel )
Cara menghitung BEP Nominal dalam Rupiah = Biaya Tetap / 1 - ( Biaya Variabel / Harga Jual )


Contoh kasus perhitungan titik impas BEP


Sebuah perusahaan memiliki biaya tetap Rp125 juta, dengan biaya variabel per unitnya Rp50 ribu dan harga jual per unit Rp75 ribu. Maka, berapa unit barang yang harus dihasilkan dan jumlah penjualan yang didapat untuk mendapatkan titik impas?

BEP per unit    = Rp125.000.000 : (Rp75.000 – Rp50.000)
= Rp125.000.000 : Rp25.000
= 5.000

Kemudian untuk BEP nilai penjualan, penghitungannya adalah

BEP nilai penjualan    = Rp125.000.000 : (1-Rp50.000 : Rp75.000)
= Rp125.000.000 : 0,33
= Rp375.000.000

Jadi, jika perusahaan tersebut dapat menyentuh titik impas dengan harus memproduksi 5.000 unit dan menghasilkan penjualan sebesar Rp375.000.000

rumus formula cara membuat menghitung BEP dengan excel spreadsheets adalah sebagai berikut :

Langkah menghitung titik impas BEP

1. Tentukan asumsi asumsi 
2. Buat Proyeksi Laba Rugi dari asumsi
3. Tentukan Type Variabel atau tetap nya
4. Hitung BEP nya


Cara Menghitung Break event Point dengan metode statistik history laba rugi perusahaan

Langkah 1 : mengumpulkan data history laporan keungan perusahaan
Langkah 2 : menggunakan rumus fungsi formula INTERCEPT di excel spreadsheet untuk mengetahui biaya tetap perusahaan
Langkah 3 : menggunakan rumus fungsi formula SLOPE di excel Spreadsheet untuk mengetahui biaya variabel perusahaan
Langkah 4 : menjumlahkan total biaya tetap yang dihasilkan dari rumus INTERCEPT 
Langkah 5 : menjumlahkan total presentase biaya variabel yang dihasikan dari rumus SLOPE
Langkah 6 : menentukan margin dengan cara membuat formula (1- Total presentase biaya variabel)
Langkah 7 : Mebuat formula ( Total biaya Tetap / Margin) untuk menghasilkan Titik Penjualan BEP

Cara Menggunakan Rumus Intercept di Excel Spreadsheet untuk menghitung biaya tetap Perusahaan

= INTERCEPT ( History Biaya Perusahaan ; History Penjualan Perusahaan)
dengan rumus ini nantinya akan dapat menghasilkan  seberapa besar biaya tetap yang dikeluarkan perusahaan berdasarkan history laporan laba rugi perusahaan


Cara Menggunakan Rumus Slope di Excel Spreadsheet untuk menghitung biaya variabel Perusahaan

= SLOPE ( History Biaya Perusahaan ; History Penjualan Perusahaan)
dengan rumus ini nantinya akan dapat mengetahui besarnya biaya variabel yang dikeluarkan perusahaan berdasarkan history laporan laba rugi perusahaan



Jasa Joki Olah Data Excel 


JOKITA Menerima Jasa joki excel sesuai pesanan dari program yang paling sederhana sampai kompleks, seperti Pos Input Penjualan untuk Kasir, inventory Keuar masuk persediaan barang dagang otomatis, pembuatan laporan analisis penjualan, absensi karyawan, Siklus Akuntansi Excel Spreadsheet Laporan Keuangan otomatis, Data Base pengelolaan Karyawan, perhitungan gaji karyawan, perhitungan Harga Pokok Penjualan otomatis dan lain sebagainya. info lengkap ada di halaman Jasa joki excel bisa hub lewat Whatsap JOKITA 085754816044

Manfaat Penggunaan Rumus
List Materi Akuntansi dan Manajemen Keuangan - Flowdi Consulting

Komentar

Joki Tugas Akuntansi

Rumus Excel Dasar

Rumus Excel Logika

Rumus Excel Pencarian

Rumus Excel Statistic

Rumus Excel Text

Rumus Excel Array

- Manfaat penggunaan Rumus

- App Script